Bismillah.
Anda penggemar Nasi Bebek?
Dalam 2 tahun terakhir, tepatnya setelah menikah, saya jadi
keranjingan nasi bebek khas Madura/Surabaya karena suami suka makan nasi bebek.
Sebelum-sebelumnya, jangan tanya. Melihat bebek goreng yang kehitaman saja rasanya
jijik, apalagi kalau dagingnya alot. Tapi sekarang, wah… setiap lihat warung nasi
bebek, pasti saya kepingin coba. Oya, nasi bebek yang saya maksud disini adalah
yang paduannya nasi putih, bebek ungkep dan bumbu minyak yang coklat-kehitaman- biasanya disiramkan di atas daging bebeknya.
Bukan nasi, bebek goreng dan sambalnya.
Nah kali ini saya mau iseng-iseng mereview beberapa nasi
bebek yang pernah saya makan di beberapa tempat di Jakarta. Belum banyak, sih.
Tapi barangkali bisa jadi referensi.
Nasi bebek pertama yang saya makan bersama suami adalah nasi
bebek Kampung Melayu. Warung tendanya sederhana sekali, khas warung nasi bebek
pada umumnya, tapi pengunjungnya cukup ramai. Letaknya tak jauh dari terminal
Kampung Melayu arah Cawang, di sudut jalan dekat sekolah Cahaya Sakti. Komentar
saya tentang nasi bebek yang pertama kali saya makan ini adalah “wah, bumbunya
enak!”. Komentar berikutnya adalah pertanyaan pada tukang warungnya, “Mas, ada
sambal tidak?”, dan sukses membuat suami geleng-geleng.
Hei. Jangan tertawakan saya :D
Nasi bebek dengan bumbu minyak biasanya memang tidak
memerlukan sambal lagi karena rasanya yang pedas. Seingat saya nasi bebek
Kampung Melayu yang saya makan pertama kali tidak pedas. Makanya saya minta
sambal sama penjualnya. Tapi kali kedua saya makan, kok pedas ya.. *merasaaneh*
Untuk Kampung Melayu, saya beri skor 7,5. Bumbunya lumayan
gurih. Tapi bebeknya kecil dan agak alot. Hehe… Yah overall masih lumayan lah. Boleh
dicoba ;)
Review kedua jatuh kepada Nasi Bebek Mak Isah di Cipinang,
arah terminal Pulogadung. Saya tertarik mencoba karena teman saya bilang nasi
bebek ini enak dan sudah diliput TV beberapa kali. Maka dengan rasa penasaran,
saya dan suamipun membeli untuk dimakan di rumah *soalnya sudah mau tutup.
Hmm… kalau boleh jujur, saya bilang nasi bebek ini sebenarnya
tidak terlalu special. Bumbunya tidak terlalu gurih. Legit tapi masih kurang
berani rasanya. Saya agak heran sih dengan komentar “enak” dari orang-orang..
hehe.. *padahal mah namanya rasa kan subyektif pisan ya..peace* :D
Tapi baiklah, karena suami saya bilang rasa dan bumbunya
lumayan serta daging bebeknya lembut dan besar, saya beri nilai 7,4. Beda 0,1
point dengan Kampung Melayu :D
Review ketiga adalah nasi bebek di Kalibata. Lokasinya di
pinggiran jalan arah Kalibata Mall, dekat komplek Kalibata Indah. Yang ini
masuk kategori “terfavorit” versi suami saya, karena sambalnya tidak terlalu
pedas (versi saya sih gak pedes sama sekali). Dagingnya lumayan besar, tidak
alot, bumbu minyaknya gurih dan buat pecinta makanan yang sedang pedasnya, Nasi
Bebek ini kami rekomendasikan. Nilainya 8 :D
Next. Nasi Bebek Kukusan Kelurahan, Depok.
Kok dari Cipinang bisa ke Depok segala?
Iyah, soalnya ibu saya tinggalnya di Cipinang Muara, kalo
saya di deket Depok :D #gakpenting #abaikan.
Nasi Bebek yang ini letaknya di perempatan Jl. Palakali Raya,
seberang Jl. Bungur, warungan sederhana juga. Selama tinggal di Jagakarsa
akhirnya saya bersyukur bisa nemu Nasi Bebek yang lumayan enak (daripada gak
ada pilihan). Bumbunya lumayan gurih dan bebeknya tidak terlalu alot, walau
sayang sekali dagingnya kecil. Nilainya berapa ya.. 7,5 saja deh, mirip dengan
yang di Kampung Melayu.
(selebihnya saya udah nyobain Nasi Bebek di sekitaran
Jagakarsa, Jl. Jagakarsa lebih tepatnya. Ada 2 warung Nasi Bebek yang tidak
jauh dari Masjid Al Wiqoyah. Yang 1 saya merasa makan minyak + nasi dan bebek;
kebanyakan minyaknya daripada bumbunya. Sementara yang 1 lagi, tulisannya
Nasi Bebek tapi sajiannya bukan dengan
bumbu minyak siram seperti yang saya maksud, tapi dengan sambal terpisah)
Okey, selanjutnya ada Nasi Bebek Lenteng Agung. Lokasinya di
seberang IISIP, di pinggir jalan arah Depok. Yang ini skornya 8,5! Yeay!
Untuk yang tidak suka cabe, saya tidak rekomendasikan karena
bumbu minyaknya di warung sini PEDES GILA!
Ibu penjualnya sih bilang pake cabe rawit merah, dan pas saya makan itu
katanya cabenya udah dikurangin karena harganya mahal. HAH! Jadi normalnya
lebih pedes lagi donk! Sebagai perbandingan, Nasi Bebek Mak Isah tidak pedas
buat lidah saya. Kalo yang di Lenteng Agung ini, ampuuuunn.... 5 level pedas di
atas Mak Isah kali ya.
Oya, si ibu penjualnya bilang sama suami saya, kalau dia
belum pernah makan nasi bebeknya. What??
“Gak berani, Mas. Pedes banget. Heheheh… ”
Gubrak.
Secara umum Nasi Bebek Lenteng Agung lumayan bikin puas. Rasa
bumbunya gurih, bumbu minyaknya super-duper pedas, daging bebeknya berukuran
sedang dan tidak alot. High recommended deh buat penyuka pedas. HA-RUS CO-BA ;)
Nah, yang terakhir adalah Nasi Bebek Klender dengan skor 9!!!
Wooohoo...…
Dari sekian banyak Nasi Bebek yang saya makan, Nasi Bebek
Klender adalah yang bumbunya paling gurih dan paaaling spicy. Posisi warungnya
di Jl. I Gusti Ngurah Rai dekat SPBU (kalau dari arah Penjara Cipinang, posisi
SPBU-nya sebelum SMAN 12). Saya penasaran banget itu bumbu dipakein apa… tapi
kalo saya rasa-rasa sih, sepertinya menggunakan ketumbar dan bawang putih yang
cukup banyak. Ulekan ketumbar dan bawang putih itu kalau digoreng, aroma dan
rasanya hmmm… menggugah sekali.
Untuk level pedasnya, tergolong lumayan pedas (2 level di
bawah Nasi Bebek Lenteng Agung). Dagingnya tidak terlalu alot, besarnya sedang
dan porsi nasinya lumayan buanyak. Buat saya, inilah Nasi Bebek terenak yang
pernah saya makan ^_^ Hayuk, sila dicoba…
Yakkk… demikian review sotoy saya tentang Nasi Bebek. Saya
baru nyobain beberapa titik saja di Jakarta Timur dan Selatan. Tentu saja
sangat subyektif ya, karena soal rasa adalah selera yang setiap orang tidak
selalu sama. Buat saya, Nasi Bebek yang enak dilihat terutama dari bumbunya,
kemudian alot-lembut bebeknya, dan
besar-kecil dagingnya. Kalau kata teman saya yang juragan Nasi Bebek, soal rasa
selalu yang utama. Hehe…
Selamat menikmati Nasi Bebek. Jangan lupa cuci tangan dan
berdoa sebelum makan, ya ;)
Cipedak, Senin 12082013, 23:36 wib
3 komentar:
wah enaknya
Minta detail lokasi yg di LA donk Mbak .. Menarik kyY itu *pedes gilaY hehehe
Cobain deeh nasi bebek pak Munasikin,biasa mangkal siang sampe sore di dpn masjid An Nur Pengadegan, pedasnya mantaapp...
Sama bebek madura di perempatan belakang stekpi..cabang klender jg..
Post a Comment