Aug 12, 2013

Nasi Bebek



Bismillah.

Anda penggemar Nasi Bebek?

Dalam 2 tahun terakhir, tepatnya setelah menikah, saya jadi keranjingan nasi bebek khas Madura/Surabaya karena suami suka makan nasi bebek. Sebelum-sebelumnya, jangan tanya. Melihat bebek goreng yang kehitaman saja rasanya jijik, apalagi kalau dagingnya alot.  Tapi sekarang, wah… setiap lihat warung nasi bebek, pasti saya kepingin coba. Oya, nasi bebek yang saya maksud disini adalah yang paduannya nasi putih, bebek ungkep dan bumbu minyak yang coklat-kehitaman- biasanya disiramkan di atas daging bebeknya. Bukan nasi, bebek goreng dan sambalnya.

Nah kali ini saya mau iseng-iseng mereview beberapa nasi bebek yang pernah saya makan di beberapa tempat di Jakarta. Belum banyak, sih. Tapi barangkali bisa jadi referensi. 

Nasi bebek pertama yang saya makan bersama suami adalah nasi bebek Kampung Melayu. Warung tendanya sederhana sekali, khas warung nasi bebek pada umumnya, tapi pengunjungnya cukup ramai. Letaknya tak jauh dari terminal Kampung Melayu arah Cawang, di sudut jalan dekat sekolah Cahaya Sakti. Komentar saya tentang nasi bebek yang pertama kali saya makan ini adalah “wah, bumbunya enak!”. Komentar berikutnya adalah pertanyaan pada tukang warungnya, “Mas, ada sambal tidak?”, dan sukses membuat suami geleng-geleng.

Hei. Jangan tertawakan saya :D

Nasi bebek dengan bumbu minyak biasanya memang tidak memerlukan sambal lagi karena rasanya yang pedas. Seingat saya nasi bebek Kampung Melayu yang saya makan pertama kali tidak pedas. Makanya saya minta sambal sama penjualnya. Tapi kali kedua saya makan, kok pedas ya..  *merasaaneh*
Untuk Kampung Melayu, saya beri skor 7,5. Bumbunya lumayan gurih. Tapi bebeknya kecil dan agak alot. Hehe… Yah overall masih lumayan lah. Boleh dicoba ;)

Review kedua jatuh kepada Nasi Bebek Mak Isah di Cipinang, arah terminal Pulogadung. Saya tertarik mencoba karena teman saya bilang nasi bebek ini enak dan sudah diliput TV beberapa kali. Maka dengan rasa penasaran, saya dan suamipun membeli untuk dimakan di rumah *soalnya sudah mau tutup.
Hmm… kalau boleh jujur, saya bilang nasi bebek ini sebenarnya tidak terlalu special. Bumbunya tidak terlalu gurih. Legit tapi masih kurang berani rasanya. Saya agak heran sih dengan komentar “enak” dari orang-orang.. hehe.. *padahal mah namanya rasa kan subyektif pisan ya..peace* :D

Tapi baiklah, karena suami saya bilang rasa dan bumbunya lumayan serta daging bebeknya lembut dan besar, saya beri nilai 7,4. Beda 0,1 point dengan Kampung Melayu :D

Review ketiga adalah nasi bebek di Kalibata. Lokasinya di pinggiran jalan arah Kalibata Mall, dekat komplek Kalibata Indah. Yang ini masuk kategori “terfavorit” versi suami saya, karena sambalnya tidak terlalu pedas (versi saya sih gak pedes sama sekali). Dagingnya lumayan besar, tidak alot, bumbu minyaknya gurih dan buat pecinta makanan yang sedang pedasnya, Nasi Bebek ini kami rekomendasikan. Nilainya 8 :D

Next. Nasi Bebek Kukusan Kelurahan, Depok.

Kok dari Cipinang bisa ke Depok segala?

Iyah, soalnya ibu saya tinggalnya di Cipinang Muara, kalo saya di deket Depok :D #gakpenting #abaikan.

Nasi Bebek yang ini letaknya di perempatan Jl. Palakali Raya, seberang Jl. Bungur, warungan sederhana juga. Selama tinggal di Jagakarsa akhirnya saya bersyukur bisa nemu Nasi Bebek yang lumayan enak (daripada gak ada pilihan). Bumbunya lumayan gurih dan bebeknya tidak terlalu alot, walau sayang sekali dagingnya kecil. Nilainya berapa ya.. 7,5 saja deh, mirip dengan yang di Kampung Melayu.
(selebihnya saya udah nyobain Nasi Bebek di sekitaran Jagakarsa, Jl. Jagakarsa lebih tepatnya. Ada 2 warung Nasi Bebek yang tidak jauh dari Masjid Al Wiqoyah. Yang 1 saya merasa makan minyak + nasi dan bebek; kebanyakan minyaknya daripada bumbunya. Sementara yang 1 lagi, tulisannya Nasi  Bebek tapi sajiannya bukan dengan bumbu minyak siram seperti yang saya maksud, tapi dengan sambal terpisah)

Okey, selanjutnya ada Nasi Bebek Lenteng Agung. Lokasinya di seberang IISIP, di pinggir jalan arah Depok. Yang ini skornya 8,5! Yeay!

Untuk yang tidak suka cabe, saya tidak rekomendasikan karena bumbu minyaknya di warung sini PEDES GILA!  Ibu penjualnya sih bilang pake cabe rawit merah, dan pas saya makan itu katanya cabenya udah dikurangin karena harganya mahal. HAH! Jadi normalnya lebih pedes lagi donk! Sebagai perbandingan, Nasi Bebek Mak Isah tidak pedas buat lidah saya. Kalo yang di Lenteng Agung ini, ampuuuunn.... 5 level pedas di atas Mak Isah kali ya.

Oya, si ibu penjualnya bilang sama suami saya, kalau dia belum pernah makan nasi bebeknya. What??
“Gak berani, Mas. Pedes banget. Heheheh… ”
Gubrak.

Secara umum Nasi Bebek Lenteng Agung lumayan bikin puas. Rasa bumbunya gurih, bumbu minyaknya super-duper pedas, daging bebeknya berukuran sedang dan tidak alot. High recommended deh buat penyuka pedas. HA-RUS CO-BA ;)

Nah, yang terakhir adalah Nasi Bebek Klender dengan skor 9!!! Wooohoo...…

Dari sekian banyak Nasi Bebek yang saya makan, Nasi Bebek Klender adalah yang bumbunya paling gurih dan paaaling spicy. Posisi warungnya di Jl. I Gusti Ngurah Rai dekat SPBU (kalau dari arah Penjara Cipinang, posisi SPBU-nya sebelum SMAN 12). Saya penasaran banget itu bumbu dipakein apa… tapi kalo saya rasa-rasa sih, sepertinya menggunakan ketumbar dan bawang putih yang cukup banyak. Ulekan ketumbar dan bawang putih itu kalau digoreng, aroma dan rasanya hmmm… menggugah sekali.
Untuk level pedasnya, tergolong lumayan pedas (2 level di bawah Nasi Bebek Lenteng Agung). Dagingnya tidak terlalu alot, besarnya sedang dan porsi nasinya lumayan buanyak. Buat saya, inilah Nasi Bebek terenak yang pernah saya makan ^_^ Hayuk, sila dicoba…

Yakkk… demikian review sotoy saya tentang Nasi Bebek. Saya baru nyobain beberapa titik saja di Jakarta Timur dan Selatan. Tentu saja sangat subyektif ya, karena soal rasa adalah selera yang setiap orang tidak selalu sama. Buat saya, Nasi Bebek yang enak dilihat terutama dari bumbunya, kemudian alot-lembut  bebeknya, dan besar-kecil dagingnya. Kalau kata teman saya yang juragan Nasi Bebek, soal rasa selalu yang utama. Hehe…

Selamat menikmati Nasi Bebek. Jangan lupa cuci tangan dan berdoa sebelum makan, ya ;)


Cipedak, Senin 12082013, 23:36 wib

3 komentar:

Unknown said...

wah enaknya

dieAltenSchuen said...

Minta detail lokasi yg di LA donk Mbak .. Menarik kyY itu *pedes gilaY hehehe

Anonymous said...

Cobain deeh nasi bebek pak Munasikin,biasa mangkal siang sampe sore di dpn masjid An Nur Pengadegan, pedasnya mantaapp...
Sama bebek madura di perempatan belakang stekpi..cabang klender jg..