Dec 20, 2006

Can Not Understand...


Bismillah…



Sebenarnya aku sudah beberapa kali berhadapan dengan situasi seperti ini.
Dan seharusnya the situation is under my control now, mengingat aku sudah berpengalaman. Pun, seharusnya, aku sudah lebih mengerti bagaimana bersikap terhadap tipikal-tipikal seperti itu.


Tapi nyatanya tidak.
Tetap saja aku tidak tahu harus bagaimana, musti ngapain, dst.


Aduuhh…
Gimana doooonnnkkkkk……………
Aku sudah minta maaf kalau ada yang salah.
Belum cukupkah???


Kupikir semua kembali pada itikad baik masing-masing pihak.
Andai saja bersedia menjernihkan pikiran dan bicara dengan kepala dingin, niscaya masalah ini akan selesai.
Kita tidak sedang bicara bagaimana ‘akhirnya’, tapi proses yang damai dan menentramkan semua, kurasa itu yang jauh lebih penting.
Kita tidak sedang membahas cocok-tidaknya karakter yang satu dengan karakter yang lain. Tapi berdialog untuk mencari titik temu ‘ada apa, anda maunya apa, saya maunya apa’, adalah jauh lebih fair.


Ah…
Paling gak bisa tenang deh kalau lagi punya interpersonal problem.
Obatnya cuma satu : selesaikan. Hadapi masalahnya, cari solusinya. Selesai.
Tapi sekarang, diam dalam situasi mengambang begini sama sekali tak menguntungkan siapapun.
Please, I just need an explain…


Aku tau mungkin dibutuhkan beberapa saat untuk menenangkan diri.
Tapi sampai kapan?
Setidaknya beritahu aku waktu yang jelas, supaya perasaan ini lebih tenang.
Masing-masing kita masih punya niat yang baik itu, bukan?
Kalaupun akhirnya diketahui ada unmatching personality, character, or anything, it’s not a problem, I think.
Aku dan seorang teman yang menurut beliau tidak match pun nyatanya sampai detik ini masih berhubungan baik. Dan kami bisa mempertemukan hal-hal yang match saja.
Lantas kenapa harus merajut airmata jika kita dapat menyulam ceria?


Well…
I’ll be waiting till everything’s alright.
Ok?
Hope you understand there…



“…and I know that it's not easy,
to be calm when you've found something going on.
But take your time, think a lot,
Think of everything you've got…”
(Father and Son – Cat Steven)



-C’mon…keepThinkingClearly,honey…:)

5 komentar:

M. Awan Eko Sabilah said...

sabar atuh neng
kadang kita tidak selalu hadir dlm dunia hitam-putih
tidak perlu mencari siapa yg salah
cukup,
menyediakan selapang-lapangnya jiwa untuk menampung setiap perasan hikmah dari sampah-sampah sejarah..
dan biarkan malaikat-malaikat itu tersenyum "iri" untuk kesabaran ini...

^_^V

Indra Fathiana said...

haha...
awan...awannn...
kayanya tulisan di atas berlaku buat dirimu juga tuh!
sabarr...sabarr...sabarrr...
masih banyak akhwat laen, wan!
*kabuuuuuuuuuuuuuuurrrr*

piss!!!

M. Awan Eko Sabilah said...

ye.....semua tidak sesimple yg orang liat,termasuk yg anti tahu,hanya ALLOH yg tahu jlimetnya masalah ana kemarin,tp sekarang ana dah baikan atuh neng,siap untuk memperbaiki semua kesalahan;back to campus, fokus di amanah2 yg lg "panas-panasnya" dan tentunya siap lg untuk jahilin neng fahty :), btw slm untuk a'yudi yak.....


^_^V

Spedaman said...

permasalahan yg sama dialami spedaman:D

Indra Fathiana said...

oiya tho dhan? trus2 gimana? *curious*