Aug 26, 2008

A Great Dad

Bismillah…

Adakah di antara kalian yang suka menonton serial Nanny 911 di Metro TV? Begitu muncul pertama kali, acara ini langsung menjadi salah satu tayangan favorit yang selalu saya usahakan untuk menontonnya. Percaya deh, untuk para calon orangtua dan bahkan yang sudah menjadi orangtua, acara ini memberikan banyak pembelajaran.

Nanny 911 di Ahad, 25 Mei lalu, menayangkan gambaran keluarga dengan tiga anak dimana sang ibu kesulitan mengurus putra-putrinya. Jika berhadapan dengan situasi sulit bersama anak-anaknya di rumah, ia selalu bergantung pada suaminya yang dianggapnya lebih bisa meng-handle polah sang anak. Tentu saja hal ini tidak sehat, karena Dad harus bekerja dan ia ingin istrinya bisa menangani masalah rumah dengan baik tanpa harus selalu bergantung padanya.

Dalam video ini, digambarkan kalau sang ibu sangat tidak tahan mendengarkan rengekan anak-anaknya, lalu ia akan melakukan apapun untuk membuat mereka diam, dan justru hal itulah yang membuat anak-anaknya selalu meminta perhatian. Sebaliknya, sang ayah digambarkan sebagai sosok yang penyabar, bisa membuat anak-anaknya menuruti perintah tanpa harus kehilangan kharisma.

Satu dialog antara suami-istri itu yang saya rekam baik-baik bunyinya seperti ini…
“Mengapa kamu tidak bisa mengatasinya sendirian?” tanya Dad.
“Engkau lihat sendiri bahwa aku memang tidak sanggup. It’s too hard for me!”
“Mengapa kamu selalu mengatakan bahwa itu berat dan berat?”
“Karena memang begitulah kenyataannya, aku tidak bisa mengatasi hal ini sendirian!”
“Jadi kamu berpikir bahwa jika aku menanganinya, itu tidak berat buatku???”
“Ya!”
“Itu juga berat untukku! Tapi mengapa kamu selalu berpikir jika aku yang menghadapinya, itu tidak berat????”
“Karena kamu tidak pernah mengeluh dalam melakukannya!”
“Mengapa aku tidak mengeluh, karena itu memang tugasku sebagai ayah untuk mendidik anak-anakku!”
Dan si Mommy terdiam.

Pelajaran pertama yang bisa dipetik adalah, Mom belajar kalau sekali-kali emang harus tega sama anak, karena dia suka gak tahan mendengar rengekan. Akhirnya kalau anak merengek, apa yang diminta anak akan diberikan supaya dia diam. Bisa ditebak, anak akhirnya merengek setiap ia minta sesuatu, dan rengekannya itu adalah senjata supaya permintaannya dituruti oleh ibunya.

Pelajaran kedua, mari lihat kalimat terakhir dari dialog Mom and Dad yang saya tulis di atas. Ketika Mommy mengeluh tidak mampu menangani permasalahan anak-anaknya, yang Dad katakan adalah…
“Aku tidak mengeluh karena itu memang tugasku sebagai ayah untuk mendidik anak-anakku!”.

What a powerful responsibility!
Saya sampai terharu di depan tivi… soalnya baru kali itu mendengar kata-kata demikian dari seorang ayah. Sayangnya sama keluarga, perhatiannya, wujud tanggung jawabnya, semua seperti tercermin di satu kalimat tadi. Nanny sendiri bahkan mengatakan bahwa Dad dalam episode kali itu adalah salah satu ayah terbaik yang pernah ia temui! Wahh...

Well, serial Nanny selalu berakhir dengan bahagia. Akhirnya Mom bisa lebih tegas terhadap anak-anaknya, dan keluarga mereka hidup dengan lebih bahagia.

Satu hal yang selalu jadi insight tiap kali nonton Nanny 911 adalah, jadi orangtua itu gak mudah... Hehehe...
Tapi kalau suami-istri bisa menjadi partner yang baik dan saling bantu dalam menjalani perannya, plus juga menjaga dengan sangat komunikasi yang baik di antara mereka, insya Allah semuanya bisa berjalan dengan lancar.

Sekian report saya untuk acara Nanny kali ini… Yang belum pada nonton, sok nonton yah. Berguna banget tuh buat bekal berkeluarga :)


pic from:
www.giggle-bug.com/
www.tvshowsondvd.com
www.epi-man.com/english/kids-e.html

1 komentar:

Anonymous said...

bismillaah...

inspiratif :D