Aug 24, 2007

Tepian Langit Cinta

zondag, maart 19, 2006

Cinta

ditepian langit yang sama
kau dan aku juga menderita, ku rasa

tapi pendam dulu tanya tentang berapa lagi amanah
yang harus kita selesaikan hari ini

sudahi saja gundah tentang berapa putaran purnama
yang kita harus jalani hingga saatnya tiba

Cinta

kau ksatria dan aku ksatria
kita adalah prajuritNya dalam medan ujian tak berkesudahan
dan setiap naik sang kala
adalah hari baru untuk menempa sebuah jiwa yang mulia

Cinta

aku dan kau ditepian langit yang sama
kurasa sama menderita
Tapi angkat wajahmu dengan dagu tercuat
karena kita orang yang kuat
dan jika ada air mata dan keletihan jiwa
itu tidak mengapa
cukup sebagai petanda kita masih menghamba
kita toh, tetap ksatria

Jadi Cinta,

jangan lagi bertanya
jika tidak karena cinta, tak akan sanggup kita lukis hari
selesaikan saja amanat hari ini
tuntaskan segala tanya, pejamkan mata
dan simpan aku dalam ketenangan telaga dihatimu

percayalah

Karena jiwa kita adalah ksatria
terlalu mulia untuk mempermainkan dan dipermainkan
segala yang rendah dan tak berharga

dan jika putaran purnama genap sudah

dalam ketenangan setelah kegelisahan
kau didiriku dan aku didirimu
keagungan yang kita punya adalah
ketika Dia jadi kesudahan segalanya.


1 komentar:

Trian Hendro A. said...

waah, udah mulai puisi2-an nih..

:D