Teringat masa kecilku
kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayahdengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati
(ADA Band - Yang Terbaik Bagimu-Jangan Lupakan Ayah)
when the 1st time i heard this song, aku cuma mendengarnya sepintas lalu. terdengar suara cowok-cewek nyanyi.... dan.... ah, palingan juga lagu cinta...
tapi kali kedua mendengarnya dari senandung kecil temanku, aku mulai pasang kuping baik2. "eh...eh...itu lagunya sapa sih?"
the 3rd one dari kamar mas-ku... "waa....musiknya enak..!"
dan begitu aku menyimak liriknya dengan sangat baik, what a great song, sodara-sodara!
lagu ini bagus. menurutku lho ya. kalo yg laen complain, that's your choice. gak maksa ^_^
aku biasa meresapi sebuah lagu dari liriknya. kalau liriknya bagus (=memiliki makna yg dalam), maka aku akan menyukai lagu itu. terlepas dari barat-indo-pop-nasyid, whatever-lah... sebut aja Hero-nya Mariah Carey, u raise me up-nya.... saha etaaa... lupa... trus stay the same-nya Joe (apa Joey?!) McEntyre... nasyid2 Raihan... (yg ini daleemm...), Ramadhan-nya Izis, and so on...
lagu ini... aku suka aja. ya nadanya, ya liriknya. ringan, enak didengar, tapi maknanya dalam. gak kacangan. dan bait demi baitnya membuatku menerawang pada sesosok manusia bernama : ayah.
dulu... duluuuuu...banget.. jaman masih TK dan SD, tiap pekan aku pasti nongkrong di Gramedia matraman sama bapakku. ngapain lagi kalo bukan baca buku gratis disana?! aku merasa begitu beruntung punya ayah yang amat-sangat mendorongku tuk mencintai sebuah aktivitas bernama mem-ba-ca. di rumah, buku2 koleksi beliau sekarang tertata rapi dalam satu etalase kaca yang cukup besar (aku ingat, buku itu sudah aku "tek" buat aku semua kalo aku 'besar' kelak :) --> ni ngomongnya waktu masih SD). dan aku sungguh merindukan masa-masa itu...
dan lagu di atas... membuatku mengenang sluruh jasa beliau. betapa kesabarannya tak mampu kutandingi ketika kumandikan tubuhnya yang kian rapuh kini. betapa kasih-sayang dan cintanya tak mampu kusamai dan takkan pernah bisa terganti. betapa...
ah... bapaak.... (mataku mulai berkaca-kaca)
beliau tak ubahnya seperti bayi sekarang. pekerjaannya hanya makan, tidur, bangun, duduk... stroke menyerangnya sejak hampir 5 tahun yang lalu. segalanya seketika berubah. bapak yang ada sekarang bukan lagi bapak yang senyum manisnya senantiasa ada. bukan sosok gagah yang tiap kali pulang kerja kubukakan pintu, kusambut tasnya dan tak lupa pula buah tangannya. bukan sosok yang begitu setia mengantarku ke sekolah (dulu waktu smu aku masih sering dianterin naek motor). bukan pula lelaki yang siap melindungi keluarganya, ketika marabahaya datang tiba-tiba.
ah... bapaaak....
masih terkenang harapan-harapannya padaku di waktu dulu. "makanya, sekolahnya yang pinter biar dapet beasiswa ke Jerman kayak Habibie..." Dan masih terbayang senyum bangganya ketika predikat juara bertahan keras di raport-raportku.
tapi kini ia terbaring lemah. pekerjaannya tak lebih seputar kamar, ruang tengah, kamar mandi. tidak lebih dari itu. jangankan berjalan-jalan, tersenyum pun tak bisa. jangankan tertawa, menyebut nama anak-istrinya saja beliau seolah lupa.
huhuuu.....bapaaaaaaaakkk......kaangeeeeeeeeeeennnn.......... hiks hiks hiks..... :'(
"robbighfirlii waliwaalidayya...warhamhumaa kama robbayaani shoghiiroo...."
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu