“Merdeka itu apa sih, Tante?”
Sayup-sayup celotehnya terdengar di antara deru knalpot yang menerbangkan timbal
Lancar terhirup paru yang kian meradang
“Merdeka itu… kita bebas dari penjajah, sayang…”
Sementara nyaris di setiap sudut jalan
Anak-anak muda bergaya kebarat-baratan
Menjadikan MTV sebagai gaya hidup dan kebudayaan
“Kalau menurut Om, merdeka itu apa?”
Lelaki bertubuh tambun itu menghisap dalam-dalam cerutunya
Menandatangani dokumen dengan anggaran tak wajar yang jauh dari kenyataan
“Hmm…merdeka… yaa…seperti Om ini sekarang…”
Coretan ditoreh dengan ballpoint mahal di atas proposal
Sah. Dengan jumlah biaya dilogis-logiskan
Bertanya ia, lagi-lagi dengan pertanyaan yang sama
“Merdeka itu apa, Kek?”
Gurat-gurat keletihan tergambar jelas di wajah keriput si Bapak Tua
Sorot matanya sendu dan memerah
Selusuh kemeja lengan pendeknya yang tak lagi berwarna
“
Sigap tangan si Bapak Tua mengais kotoran rumah tangga
Lalu menyeka keringatnya yang mulai membasah
Dalam diam, sang bocah berkerenyit mengolah realita
Hingga malam, dalam rumah sunyi orangtua yang sibuk bekerja
Seiring pub dan diskotik ibukota yang hingar-bingar merajalela
Anak 6 tahun itu masih saja bertanya pada diary-nya
“Apa itu merdeka, Papa?
Apakah merdeka seperti yang Om Gembul katakan?
Jika ya, berarti temanku yang tinggal di kolong jembatan belum merdeka ya?
Atau…
benarkah seperti yang Kakek Tua pengais sampah bilang?
Kalau iya, berarti orang-orang yang tidak bisa makan belum merdeka…
Atau betulkah seperti yang…
Tante jelaskan
Bahwa merdeka berarti penjajah hilang?
Tapi mengapa, kakak-kakak di mall lebih senang meniru Tante Avril Lavigne
Atau mengikuti perkembangan hidup Om-om Good Charlotte
Jangan-jangan mereka tak tahu siapa itu Om Jenderal Sudirman
Atau Nenek Cut Nyak Dien yang rela menebus nyawa
Membela negeri kita?”
Sementara sang bocah bermimpi terbang ke angkasa
Menelan tanya “Apa itu merdeka”
yang belum jua menemukan jawabnya.
~merdekakahIndonesiaku???
0 komentar:
Post a Comment