Aug 7, 2007

Bayar Harganya


“Jagalah agar mimpimu tetap hidup. Untuk menggapai mimpimu dibutuhkan keyakinan, visi, kerja keras, determinasi, dan dedikasi. Ingat, semua itu menjadi mungkin bagi orang-orang yang punya keyakinan teguh”
-Gail Devers-


Bismillah…

Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah perjuangan.
Apapun bentuknya.
Maka menempuh jalan mendaki adalah sebuah tantangan.
Menemui jurang di kiri-kanan, bertemu serigala buas, mengalami luka dan kesakitan, adalah keniscayaan. Pun godaan untuk berhenti, berhenti, dan berhenti, adalah kemestian tak terhindarkan. Belum lagi cemooh dan pengecilan, juga cibiran dan pandangan merendahkan.

Tapi begitulah jalannya.
Tidak pernah ada kemudahan untuk sebuah keberhasilan.
Tidak ada kamus istirahat dalam kemendakian.
Beristirahatlah beberapa jenak. Dan biarkan dirimu terlena sampai akhirnya berhenti di tengah jalan. Semakin lama menjeda, semakin besar pula keinginanmu untuk beristirahat lebih lama.

Selalu ada harga yang harus dibayar dalam sebuah perjuangan.
Tetapi terlalu murah nilainya ketika puncak terlihat, dan seluruh dunia kemudian memberikan pengakuan.
Lalu berbagai mulut perlahan mengendurkan cibiran.
Dan pandangan merendahkan mulai tertundukkan
Dan cemooh kemudian berganti kekaguman, juga jabat keselamatan.

Ada harga yang tidak murah yang harus dipertaruhkan.
Tapi masa depanmu terlalu bermakna untuk dihentikan oleh sekedar kata-kata kasar.
Keterbaikkan takdirmu tidak akan tercapai dengan mendengarkan berjuta omongan.
Jadi, teruskan saja berjalan.
Karena sejatinya cita-cita bukanlah milik mereka, tetapi milikmu sepenuhnya.
Sejatinya masa mendatang bukanlah pemberian, tetapi menjadi pilihan yang harus diusahakan.


Berjuang, Jiwa.
Mentari tak akan meredup dengan caci-maki mereka yang tak mengerti makna dibalik ini semua.
Bumi tidak berhenti berputar selama kehendak-Nya belum memutuskan.
Dan seharusnya, pijak kakimu tidak berhenti menapak saat belum terlihat puncak sebagai tujuan.
Untuk sejuta impianmu di masa depan, PERJUANGKAN!
Karena hujan tak pernah jatuh dari samudera yang tak teruapkan.
Karena besi tak kan menjadi kuat sebelum dipanaskan.
TANGGUH, Jiwa.
Selalulah menjadi kuat.
Karena hidup tak mesti menyenangkan seluruh pihak, dan tak pula harus dijalankan dengan kendali orang banyak.

Selalu…
Selalu ada harga yang harus dibayar dalam menjalani perjuangan.
Selalu ada tebusan atas keinginan yang kuat tertanam.
Maka bayar saja harganya.
Dan biarkan kisah jerih-payahmu memendarkan tinta emas bercahaya,
dalam abadinya sejarah.



Tues070807,08:06am.

“Your mind will take you far
The rest is just pure heart
You’ll find your fate is all your own creation!
The power of the dream
The faith in things unseen
The courage to embrace your fear
No matter where you are
To reach for your own star
To realize the power of the dream”

(The Power of The Dream – Celine Dion)


“…Apa yang orang lain tahu tentang diri kita, dan segala yang kita lakukan?
Apa yang orang lain merasa sok pintar dan merasa paling memahami segala perbuatan kita?
Apa yang orang lain ketahui tentang masa depan kita, yang sudah seharusnya ditentukan oleh diri kita sendiri, sama sekali bukan oleh mereka?
Apa yang orang lain fahami tentang sesuatu yang kita yakini kebaikan atau kebenarannya, meski dalam kacamata orang lain mungkin tak berharga?
...
Keyakinan adalah sumbu.
Maka pantik saja apinya.
Lalu pastikan ia membuat perubahan besar di sekeliling kita dengan pergerakan.
Atau ia akan tua bersama masa, ketika dirinya tak mampu bergerak menuju jaya“
.
Kekuatan Keyakinan – mine)


gbr dari www.alpineguide.net/ice.html
dan http://www.firstpeople.us/pictures/eagles/1280x1024/Bald-Eagle-and-Snowy-Pines-1280x1024.html

2 komentar:

anugerah perdana said...

yeah, pada dasarnya orang cuma peduli sama dirinya sendiri. Kecuali orang yang punya iman.

Maka jangan lepaskan kalo saat ini kita punya sahabat yg kayak gituh.

Pengalaman soalnya...

Anonymous said...

Bagus sekali puisinya mas, letak perbedaan bangsa kita dan bangsa industri maju adalah berani/tidak menjaga impian&keyakinan

Peace